Tidak sedikit orang yang memercayakan persiapan pernikahannya kepada vendor-vendor pernikahan yang ada. Persiapan pernikahan yang tidak simple serta memakan waktu dan tenaga, membuat jasa vendor pernikahan ini menjadi jawaban yang sangat tepat. Kedua calon mempelai tinggal menyiapkan dana dan pernikahan yang diimpikan pun tersaji di depan mata.
.
.
.
.
Sayangnya, dalam prosesnya kadang beberapa mempelai justru mengalami ketidakcocokan dengan vendor tersebut. Agar tidak menjadi beban dan malah menambah stres sebelum hari pernikahan tiba, coba kamu ikuti beberapa tips atasi masalah seputar vendor ini demi persiapan pernikahan yang mulus dan sesuai dengan harapan.
1. Jika ingin komplain, komplain-lah dengan cara yang tepat
Vendor pernikahan yang kamu percayai membuatmu gemas karena hasil kerjanya selama persiapan itu tidak membuatmu puas. Hasil kerja mereka tidak sesuai dengan apa yang sudah disepakati. Kamu sebagai klien memunyai hak untuk mengajukan komplain. Namun sebaiknya komplain ini kamu lakukan dengan cara yang tepat.
Lebih baik kamu mengajukan komplain secara pribadi dan sopan kepada vendor pernikahanmu. Kamu bisa mengutarakan semua keluh kesahmu, ketidakpuasanmu, dan keinginanmu kepada mereka.
Kamu mungkin berpikir untuk menyebarkan cerita dan komentar negatif di sosial media karena itu lebih mudah. Tapi alangkah baiknya jika kamu menghindari hal tersebut. Karena bisnis vendor ini adalah mata pencaharian mereka, tidak baik jika kita menyebarkan reputasi buruk
2. Bicarakan baik-baik ketika kamu memilih untuk membatalkan kontrak
Vendor pernikahan biasanya melakukan kontrak tertulis dengan kliennya. Sebelum kamu menandatangani kesepakatan itu, lebih baik kamu membacanya dengan seksama agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan nantinya. Kalau dirasa perlu, kamu bisa menetapkan denda apabila nanti salah satu pihak melanggar kontrak yang disepakati.
Di tengah jalan, kamu merasa tidak puas dengan kinerja vendor pernikahanmu. Kamu ingin memutuskan atau membatalkan kontrak yang ada. Putuskanlah dengan cara yang sopan dan baik. Kamu lebih baik mendiskusikannya dengan pihak vendor. Siapa tahu dari hasil diskusi ini kalian bisa menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.
Jika kalian tidak menemukan solusi dan harus membatalkan kontrak, diskusikan lagi beberapa hal agar kamu tidak harus terkena penalty karena pembatalan itu. Misalnya saja kamu mengajukan untuk mencari pengganti. Dengan begitu, DP yang kamu bayarkan akan bisa kamu dapat kembali. Untuk make up artist atau hairstylist yang terlanjur dibayar DP-nya, siasati dengan mengganti tanggal pas acara pesta yang akan kamu datangi ke depannya.
3. Membicarakan soal pengembalian dana atau refund di kontrak itu penting
Penting banget buat kamu mempelajari kontrak dengan vendor sebelum menandatanganinya. Refund harus tercantum di kontrak agar jika terjadi pembatalan, kamu masih bisa mendapatkan kembali uang yang telah kamu bayarkan. Meskipun jumlahnya tidak utuh, setidaknya kamu tidak rugi dalam jumlah yang lebih besar.
4. Mencari Vendor baru yang (menurutmu) lebih profesional
.
.
.
.