Menyambung
4. Seorang pria yang rajin sholat wajibnya di masjid.
.
.
.
.
5. Seorang pria yang rajin sholat Sunnah.
Sholat Sunnah merupakan pahala tambahan bagi siapa saja yang mengerjakan, selain itu sholat Sunnah juga dapat menutup kekurangan sholat wajib. Seorang pria yang rajin sholat Sunnah insyaallah adalah seorang calon suamin yang sholeh, mengingat tidak semua orang mau melakukan sholat Sunnah.
6. Seorang pria yang lama berdiri sholatnya.
Sholat adalah sumber segala perbuatan manusia, jika sholatnya baik maka perilakunya juga baik, dan jika sholatnya buruk, maka perilakunya juga buruk. Nah seorang pria yang khyusuk di dalam sholatnya, menikmati dan merasakan setiap bacaan-bacaan sholatnya, dan sangat menghargai setiap pertemuan dengan Rabbnya, maka diharapkan ia juga memiliki perilaku yang baik. Dan biasanya seorang pria yang lama berdiri sholatnya adalah tipe calon suami yang penyabar. Umumnya seorang pria akan terburu-buru dalam melaksanakan sholatnya, karna masih ada urusan ini itu dan lain sebagainya. Namun jika si pria dapat bersabar dalam membaca tiap bacaan sholat dan tidak terburu-buru, berarti si pria adalah tipe calon suami yang penyabar dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Wallahu a’lam.
7. Seorang pria yang tidak mengajak pacaran/ melakukan perzinahan.
Untuk poin yang satu ini sepertinya tidak harus dijelaskan, karna pria yang shaleh dan beriman, serta bertakwa kepada Allah tidak mungkin mendekati zina, karna Islam sudah jelas telah melarang umatnya untuk mendekati zina/ pacaran.
Seperti dalam ayat berikut yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk.” (QS. Al Ira [17]: 32).
8. Seorang pria yang bisa menahan amarah.
Ketika Anda atau orang lain mencoba membuat si pria kesal dan marah, dan si pria dapat menahan amarahnya, maka ia adalah pria yang baik lagi mulia. Karna seorang pria cenderung memiliki amarah yang meledak-ledak ketika dibuat kesal, bahkan tak jarang ada yang berkata kasar dan main tangan. Seorang pria identik dengan berkelahi, mencoba mencari siapa yang terkuat. Dan jika ada yang kalah, maka yang kalah disebut sebagai pengecut atau pecundang. Namun seorang pria yang dapat menahan amarahnya lagi menghindari perkelahianlah yang merupakan seorang pria yang mulia.
Seperti dalam hadits berikut:
“Siapa yang menahan amarah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya), maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya.” (HR. Abu Dawud – At-Tirmidzi).
JANGAN LUPA BACA CIRI-CIRI SELANJUTNYA >> Kenali Ciri-Ciri Calon Suami yang Sholeh Menurut Islam Part 3
.
.
.
.