Untuk adat Jawa, dalam acara pernikahan tidak lepas dari kehadiran pengantin yang mengenakan baju kebaya. Keberadaan kebaya sendiri menjadi hal penting dalam gelaran pernikahan, sehingga tidak sedikit dari para calon pengantin yang rela mengeluarkan dana cukup besar hanya untuk memperoleh kebaya sesuai keinginan. Hal ini dilakukan agar pada saat acara pernikahan digelar, calon wanita akan tampak lebih cantik dan anggun.
Dalam
.
.
.
.
Tidak sedikit juga, dari para calon pengantin yang hanya menyewa baju kebayanya, sehingga dana yang dikeluarkan juga tidak akan terlalu besar. Sehingga, dana lebih yang disediakan dapat digunakan untuk kepentingan lain, yang juga mendongkrak terhadap tampilan menarik dan suksesnya pergelaran pernikahan.
Sejatinya, yang menjadi perbedaan utama dalam penentuan baju kebaya bukanlah dari mana kita mendapatnya. Artinya, bukan dari segi membuat sendiri, dengan cara memesan kepada desainer atau dengan sistem sewa. Akan tetapi, yang menjadi penentu adalah hasil baju kebaya yang akan digunakan, dan tingkat kecocokannya dengan pribadi sang calon pengantin.
Semua desainer tidak serta merta membuat kebaya yang asal-asalan, namun semua disesuaikan dengan karakter calon pengantin. Semisal, dalam acara akad nikah, disarankan calon pengantin perempuan menggunakan kebaya yang lebih tertutup, karena acara lebih bersifat sakeral. Untuk perkembangan model kebaya saat inipun, lebih memperlihatkan tampilan simple, namun tidak menghilangkan sisi kemewahannya.
Menjadi catatan besar adalah seorang calon pengantin wanita atau siapapun perempuan yang ingin mengenakan sebuah kebaya, tidak harus membeli atau memesan kepada desainer handal untuk mendapat karya yang bagus, namun juga bisa dengan cara menyewa. Yang terpenting adalah kebaya yang akan dikenakan memiliki kualitas dan tampilan menarik, dan sesuai dengan karakter dari pemakai.
.
.
.
.