Antisipasi Pertengkaran Saat Mempersiapkan Pernikahan

  1. Biaya Pernikahan

Uang dan anggaran akan menjadi hal yang sensitif dan menjadi tekanan dalam sebuah persiapan pernikahan. Terlebih jika pasangan tersebut berencana untuk menggelar acara yang memakan biaya yang besar. Tema diskusi yang memicu perdebatan biasanya adalah pandangan yang berbeda mengenai keseluruhan biaya pernikahan, siapa yang harus menanggung biaya tersebut, pembagian kontribusi keluarga masing-masing, dan vendor apa saja yang dibutuhkan

Solusi : Untuk menghindari tekanan yang terlalu besar di area ini, pastikan Anda dan pasangan sudah menyepakati jumlah anggaran yang disiapkan untuk acara ini dan berusaha untuk tidak melebihi anggaran tersebut. Bersikaplah terbuka dan transparan soal kondisi keuangan yang sebenarnya agar Anda berdua dapat menemukan jalan terbaik untuk membiayai pernikahan ini atau mengatasi masalah finansial lainnya.

2. Pembagian Tugas Dalam Persiapan

Terkadang ketika mempelai wanita sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan pernikahan namun pasangannya (mempelai pria) tidak membantu bahkan terkesan santi dan cuek bebek, ini akan menjadi penyebab pertengkaran paling umum selama proses persiapan pernikahan. Yang satu akan mengganggap pasangannya tidak peduli, sedangkan yang lain merasa tersisih dan tidak dibutuhkan.

Solusi : Bertemu & berunding untuk pembagian pic (person in charge) tugas persiapan pernikahan. Dan baik pasangan wanita dan pria harus selalu peduli dan membantu tugas persiapan pasangannya. Saling memberikan saran, bertemu kawan yang sudah menikah untuk meminta referensi menjadikan tugas persiapan pernikahan menjadi lebih mudah dan happy.

3. Harapan atau Rekues Keluarga Besar

Sebuah acara pernikahan adalah acara yang melibatkan keluarga besar. Saat dua keluarga bertemu, calon pengantin harus pandai untuk menggabungkan keinginan-keinginan kedua belah keluarga. Yang paling menantang adalah saat kedua orang tua yang memiliki keinginan yang bertolak belakang. Bahkan kerabat yang terlalu berlebihan dalam saran seperti permintaan untuk mengenakan kebaya pengantin warisan nenek, dll.

Solusi : Untuk menghindari rasa frustasi maka pasangan pengantin harus berpegang teguh pada pendirian dan keinginan pribadi. Sambil mengenalkan anggota keluarga masing-masing sehingga bisa saling menghargai.

4. Selera atau Ekspektasi yang Bertolak Belakang

Memiliki ide, selera, atau ekspektasi yang bertentangan tentang konsep pernikahan impian mereka. Dari konsep pemilihan tema dan warna pesta pernikahan, kebaya pengantin/ gaun, dekorasi, undangan membuat komunikasi menjadi kaku dan terkadang stuck (berhenti).

Solusi : Kunci untuk mengatasi kendala ini adalah dengan saling berkomunikasi dan berkompromi (menurunkan ego/ mengalah). Bahas aspek-aspek penting dalam sebuah pilihan sehingga bisa dicari jalan tengah yang disepakati. Jangan malu untuk meminta saran/ referensi kepada saudara atau sahabat yang baru saja melangsungkan pernikahan.

5. Stres Berlebihan

Bridezilla adalah momen rasa frustasi bercampur amarah akibat persiapan belum sesuai ekspektasi (molor / vendor tidak sesuai/ dateline kebaya nikah mundur). Tidak heran kedua mempelai akan kelelahan, saling menyalahkan dan merasa persiapan persiapan pernikahan gagal.

Solusi :Kondisi ini cukup mudah diatasi, Anda harus beristirahat sejenak. Ambil libur, manjakan diri Anda dengan “me time”. Tidurlah lebih awal karena kurang tidak menyebabkan stres dan hormon yang tidak seimbang. Dengan pikiran yang lebih segar akan lebih segar untuk menyelesaikan persiapan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan. Usahakan untuk bertemu dengan calon pasangan ataupun keluarga besar untuk perbincangan ringan dengan topik diluar acara pernikahan, misalnya liburan, hobby, nonton dll