Jika kamu sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat atau sering di sebut dengan toxic relationship. Pikirkan baik-baik, apa yang harus kamu lakukan. Jangan biarkan hubungan yang menyakitimu malah berlanjut ke tahap pernikahan. Pasangan dalam hubungan ini, biasanya di penuhi dengan obsesi saling memiliki yang berlebihan.
Bukan hanya sekedar obsesi, hubungan seperti memiliki tingkat pertengakaran yang lebih sering terjadi. Bahkan, pertengkaran tersebut terjadi karena hal-hal sepele. Jika kamu tidak kuat, maka mentalmu juga akan ikut hancur bersamaan dengan perasaan yang mulai menjadi tidak berharga namun kecintaanmu terhadapnya makin tidak wajar. Kamu mencintainya, bahkan dengan segala sifat buruknya.
.
.
.
.
Hubungan yang beracin seperti itu apakah bisa di perbaiki? Tentu saja kembali ke personal maning-masing ya dears. Berikut beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab untuk mengetahui apa hubungan toxic-mu harus di perbaiki apa sebaliknya.
Apakah hubungan bisa di pertahankan?
Kamu bisa mengira-ngira sendiri, bagaimana perlakuan pasanganmu. Sering lakukan komunikasi dengannya, berlaku jujur dan prioritaskan untuk saling menghargai. Kemudian, jika komitmen untuk menjadi pasangan malah tidak ada, atau dia sudah tidak lagi menghargaimu sebagai pasangan maka lebih baik berpisah.
Apakah kamu harus bersiap untuk di tinggalkan?
Tentu saja kamu harus menyiapkan mental untuk di tinggalkan, karena keluar dari hubungan toxic itu sangat sulit jika kita terjerat oleh asmara. Hal yang pasti terjadi jika pasanganmu tidak ingin memperbaiki hubungan tersebut adalah dia yang memilih untuk pergi. Berlaku juga untukmu, jangan ragu untuk meninggalkannya ketika telah menemui jalan buntu untuk memperbaiki hubungan.
Apakah kamu sering diam dan mengalah?
Jangan lakukan hal ini, lebih baik jika kamu mengungkapkan apa yang kamu rasakan. Masa bodo dengan bagaimana perasaan pasangamu, jangan terlalu memprioritaskan kebahagiaanya. Berdiskusilah, perbanyak komunikasi dan jangan takut jika bicaramu malah membuatnya kesal karena hal tersebut mempu membangn penyesalan serta kebencian terhadap dirimu sendiri.
Apakah kamu perlu bantuan profesional?
Jika kamu merasa pasanganmu toxic, kemudia secara tidak sadar kamu selalu menganggap dirimu tidak sempurna, tidak seperti yang pasangmu inginkan dan selalu merasa tersiksa karena adanya sebuah hubungan. Mungkin kamu sudah berada di fase toxic relationship, jika sudah mencapai tahap ini kamu perlu menemui ahli kesehatan mental yang bisa memberikanmu dukungan serta motivasi dalam hubungamu.
Jika meyakitkan mengapa tidak di tinggalkan? Hal ini karena rasa takut kehilangan, terlalu terbawa oleh kenangan yang tidak terlupakan. Semuanya tidak ada artinya jika kamu saja tidak mencintai dirimu sendiri. Oleh karena itu. kita harus membangun hubungan dimana kedua pasangan bisa saling menghormati, menghargai dan berdiskusi bersama.
.
.
.
.