Jika kita menengok pernikahan modern abad sekarang, pengantin perempuan sering tampil cantik dengan memakai gaun pengantin berwarna putih. Pernahkah kamu berpikir kenapa gaun pengantin itu berwarna putih? Kenapa tidak berwarna pink yang lebih menyimbolkan romantisme?
Dalam buku Godey’s Ladys tahun 1849, Ratu Victoria yang memakai gaun pengantin berwarna putih saat menikah dengan Albert dari Saxe-Colburg, menuliskan soal keputusannya itu. Dia mengatakan bahwa warna putih adalah warna yang paling cocok karena warna ini menyimbolkan kemurnian dan kepolosan perempuan. Warna ini juga menyimbolkan tanda hati suci seorang perempuan sampai akhirnya diserahkan kepada pria yang terpilih.
Di awal abad ke 20, hanya wanita yang berasal dari golongan ekonomi atas yang mampu memakai gaun putih di hari pernikahannya. Kombinsi antara keanggunan bangsawan dan simbol keperawanan membuat warna putih menjadi warna “wajib” gaun pengantin perempuan dalam tradisi pernikahan barat. Trend gaun pengantin ini dibawa oleh bangsa barat. Mereka membawanya ke negara-negara jajahannya sehingga semakin mengukuhkan gaun pengantin warna putih.
75% gaun pengantin di era ini berwarna putih. Meskipun kita sepakat warna putih melambangkan kesucian, di beberapa negara warna putih bukanlah warna keberuntungan. Bahkan warna ini diartikan sebagai warna kesedihan dan ketidakbahagiaan.
Menyiasati trend gaun pengantin putih yang sudah ada sejak zaman Ratu Victoria dari Inggris, muncul modifikasi dari gaun pengantin putih. Gaun ini pada dasarnya merupakan gaun pengantin putih, namun diberikan sedikit sentuhan warna pada beberapa bagiannya. Tidak hanya satu warna. Berbagai macam warna dipadukan dalam gaun pengantin putih ini.
Penasaran? Buat kamu yang pengen gaun pengantinmu sedikit berbeda dari yang lain, bisa dicoba lho. Selain terlihat anggun, semua mata tamu undangan bakal tertuju kepadamu dan gaun pengantin unikmu. Atau untuk kamu yang sedang bingung memilih warna untuk gaun pengantin, bisa dicoba juga lho memadukan semua warna yang ada.
.
.
.
.