Barangkali kamu belum pernah mendengar istilah “rebound relationship”, betulkah??. Kebanyakan orang masih belum familiar dengan istilah tersebut. Rebound relationship merupakan hubungan dengan pasangan baru yang baru terbentuk setelah putus dengan mantan. Hal ini bisa dikatakan sebagai obat untuk mengurangi sakit hati akibat tidak dipedulikan sang mantan atau diperlakukan tidak baik olehnya. Biasanya hubungan ini juga sebagai alat untuk pamer dihadapan mantan.
Hubungan ini juga terjadi karena muncul keinginan untuk memiliki pendamping yang bisa berbagi dengan dirinya. Dia tidak mau ada rasa kesepian apalagi teringat dengan mantan kekasihnya. Ia tidak ingin terus terbayang-bayangi dengan sosoknya. Namun perlu diketahui bahwa rebound relationship ini kebanyakan tidak awet. Mengapa? Ada beberapa alasan yang menguatkan kenapa hubungan ini tidak bertahan lama. Berikut alasan-alasannya.
.
.
.
.
1. Bukan solusi penyelesaian masalah
Kebanyakan seseorang yang melakukan rebound relationship biasanya memiliki alasan tertentu. Salah satunya yaitu menghilangkan luka yang menyayat hati dari hubungan lama. Rasa sakit ini memang tidak langsung hilang begritu saja, butuh proses kesembuhan yang berkelanjutan. Nahh dengan memperoleh pasangan baru maka ingatan akan rasa sakit itu akan cepat memudar.
Kunci uatama adalah waktu. Proses yang dibutuhkan untuk memulihkan diri cukup lama. Dengan bersama pacar baru maka proses yang terjadi akan lebih cepat selesainya. Dia pastinya sadar bahwa hubungan semacam ini belum tentu bisa memberikan kesembuhan. Jika ternyata tidak mendapat solusi dari permasalahan maka ia juga akan keluar dari ikatan asmara dengan pasangan baru.
2. Emosi masih tidak stabil
Biasanya emosi yang tertanam pada diri setelah menerima luka lama belum tentu sembuh total. Kenangan pahit di masa lalu terkadang masih membekas sehingga saat menjalani pacaran dengan pasangan baru muncul emosi yang tinggi. Dia mudah marah walaupun masalah yang dihadapi sangat sepele. Terlebih lagi marah tanpa sebab yang jelas.
3. Kenyamanan masih belum terbentuk
Kebanyakan mereka membentuk hubungan baru hanya sebagai “alat yang dimanfaatkan” sehingga hari-harinya pasti kenyamanan tidak akan terbentuk. Biasanya pasangan baru akan menyadari bahawa dia hanya dimanfaatkan sebagai tempat pelarian semata sehingga akhirnya hubungan mudah berakhir.
Beberapa orang mungkin mampu hilang sakitnya secara penuh dalam hitungan hari setelah berhubungan dengan pasangan baru. Namun tidak sedikit juga yang masih susah untuk menghilangkan luka di hati dari mantan. Akan tetapi jika pasangan yang baru didapat itu memiliki karakter yang baik maka rasa kenyamanan pasti akan mudah didapat.
.
.
.
.