Mengoperasikan laptop berjam-jam di meja memang bikin pegel. Paling enak itu dengan memangku laptop sambil duduk di sofa atau tempat tidur. Ada pendapat yang mengatakan bahwa memangku laptop itu berbahaya bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan kanker.
Dibanding radiasi nuklir, radiasi yang dihasilkan oleh laptop tergolong kecil. Frekuensi radiasinya masuk dalam golongan ELF (Extremely Low Frequecy radiation). Paparan radiasi dari laptop kira-kira sama dengan paparan radiasi dari layar televisi, hairdyer, kulkas, dan lain-lain.
Tidak mengerikan ya? Tunggu dulu. Sebagai komputer portabel, paparan radiasi laptop terjadi dalam jarak sangat dekat dengan tubuh dan dalam waktu yang relatif lama. Biasanya pengguna laptop akan menaruh laptopnya di paha. Hal ini dapat meningkatkan resiko infertilitas, gangguan kehamilan, dan kanker testikel. Bahkan bagi pria, akan mengganggu produksi sperma.
Sudah banyak yang menjadi korban akibat keseringan menaruh laptop di paha. Mulai dari munculnya bintik-bintik merah di kulit hingga kulit yang belang. Sebuah jurnal kesehatan dari Inggris mengungkapkan, kebiasan memangku laptop ini dapat mengakibatkan kerusakan kulit permanen. Dalam dunia medis, kerusakan ini disebut dengan toasted skin syndrome. Penyebabnya adalah paparan panas jangka panjang yang biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik di jaringan pigmen kulit terluar. Bahkan untuk kasus tertentu, bisa memicu kanker kulit. For your Information, panas laptop bisa mencapai 52 derajat celcius.
Toasted skin syndrome umumnya memang tidak berbahaya. Tapi jangan juga diremehkan. Kerusakan pigmen ini bisa mengarah ke kanker lho. Makanya yuk kurangi memangku laptop karena bahayanya bukan cuma mitos, tapi fakta.