Sebagai manusia yang sejak lahir
mendapatkan pendidikan untuk selalu bersikap manis kepada siapapun kadang kala
kita kehilangan kepekaan pada apa yang sebenarnya diri kita sendiri rasakan.
Hal ini seolah menjadi konsekuensi dari ajaran untuk selalu bersikap baik
karena untuk bersikap dan berprilaku baik kita harus mengabaikan sikap dan
perilaku apa yang sebenarnya ingin kita tunjukkan. Jalan pintas untuk
mengabaikan apa yang sebenarnya ingin kita tunjukkan adalah mengabaikan apa
yang sebenarnya kita rasakan. Bahkan beberapa orang terbiasa mengungkapkan
“saya tidak marah”, “saya tidak kecewa” padahal itu yang sebenarnya ia rasakan
jauh dalam dirinya, karena tidak ingin jauh dari orang disekitarnya. Sebelum ia
terekspresikan dalam sikap ada yang apa kita kenal sebagai kondisi perasaan
kita sendiri. Mengenali apa yang kita rasakan merupakan salah satu kecerdasan
emosional yang langka dan butuh waktu untuk mengasahnya.
Tulisan ini tidak hendak
mengkampanyekan bahwa bersikap dan berprilaku baik maupun didikan yang banyak
kita terima dari orang tua tentang bersikap baik sama dengan hal kuno dan harus
ditinggalkan, tidak. Bahkan agama, ilmu pengetahuan pun telah membuktikan bahwa
bersikap baik kepada orang lain adalah jauh lebih positif. Namun kali ini kita
akan mencoba bersikap baik kepada orang lain sebagai sebuah keputusan yang kita
ambil dengan sepenuh pemikiran, kejujuran dan kesadaran.
Apa akan lebih gampang?
Jawabannya awalnya tidak akan segampang itu bahkan bisa jadi bagi beberapa
orang akan terasa tidak mungkin. Tapi apasih yang tidak mungkin bila tekad
telah bulat? 🙂 mari fokus.
Intinya akui apapun yang diri
kita rasakan. Jika kamu butuh menangis maka carilah tempat yang paling kamu
rasa aman kemudian menangislah semaumu. Menangis bisa jadi salah satu
alternatif untuk mengekspresikan emosi negatif. Seperti kita ketahui baik emosi
positif maupun negatif harus diungkapkan. Menyimpannya tidak akan menghilang
hanya mengendap yang suatu saat akan meledak. Ketika meledak mayoritas
menyakiti dirimu dan orang sekitarmu.
Jika sudah selesai dengan urusan
perasaanmu sendiri sekarang tanamkan dalam diri bahwa seburuk apapun perbuatan
orang lain maka berbuat baik kepada dirinya adalah pilihan terbaik. Sebagaimana
pilihan terbaik maka ia butuh diperjuangkan memang. Selamat berlatih jujur ya 🙂
Ekspresikan busana kebaya yang
paling menggambarkan dirimu dengan My Kebaya. Kunjungi butik kami di jalan
Pattimura no.161 C Solo.